Powered By Blogger

Rabu, 03 Maret 2010

Anak Yang Kegemukan, Beresiko Terkena Sakit Jantung

Anak-anak yang menderita kegemukan lebih mungkin untuk terserang sakit jantung pada masa depan.

Hasil studi menyebutkan, para peneliti di University of North Carolina School of Medicine, AS mendapati tanda peringatan bagi sakit jantung pada masa depan pada anak yang berusia tiga tahun.

"Anak yang kegemukan memiliki tingkat protein C-raktif yang lebih tinggi - tanda mengenai radang dan risiko sakit jantung," kata studi itu yang diterbitkan di edisi Internet Journal Pediatrics.

Anak yang kegemukan pada usia enam dan sembilan tahun juga memiliki tingkat lebih tinggi dua tanda lain radang.

"Kami menyaksikan hubungan antara status berat badan dan penanda radang yang lebih besar, jauh lebih dini daripada perkiraan kami sebelumnya," kata penulis studi itu Asheley Cockrell Skinner, pembantu profesor bidang Ilmu Kesehatan Anak di universitas itu.

"Kebanyakan orang dewasa memahami bahwa kelebihan berat atau kegemukan tidak baik buat mereka. Tetapi tak sebanyak itu orang yang menyadari bahwa mungkin tidak sehat buat anak kecil memiliki tubuh terlalu gemuk," katanya Skinner.

Para peneliti tersebut sampai pada kesimpulan mereka setelah menganalisis data yang dikumpulkan antara 1999 dan 2006 pada satu jajak pendapat nasional. Lebih dari 16.000 anak yang berusia satu sampai 17 tahun ikut dalam studi itu.

Hampir 15% anak dikategorikan sebagai kelebihan berat badan, 11% kegemukan dan 3,5% dipandang sangat gemuk.

"Masih banyak pekerjaan perlu dilakukan sebelum kami menyimpulkan dampak penuh dari semua temuan ini," kata penulis lain studi tersebut, Dr Eliana Perrin.

"Tetapi studi ini memberi tahu kami bahwa anak yang kegemukan dalam usia sangat muda sudah menghadapi lebih banyak radang dibandingkan dengan anak yang tidak kegemukan, dan itu sangat memprihatinkan. Itu mungkin membantu memotivasi kami sebagai dokter dan orang-tua untuk memperhatikan masalah kegemukan pada anak yang berusia muda ini dengan lebih sungguh-sungguh," kata Perrin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar